Perbedaan Komponen Aktif Dan Pasif Dalam Elektronika

Perbedaan komponen aktif dan pasif – Semua komponen elektronika dasar secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas, yaitu Komponen Aktif dan Komponen Pasif. Komponen-komponen ini berbeda secara diametris satu sama lain berdasarkan sifat fungsional dan operasinya.

Komponen Aktif dan Komponen Pasif

Pada artikel ini, kita akan belajar tentang berbagai jenis komponen aktif dan pasif dan juga akan melihat perbedaan antara komponen aktif dan pasif. Namun, sebelum memahami betapa berbedanya mereka satu sama lain, penting untuk memahami apa arti setiap komponen dan cara kerjanya, jadi mari kita mulai dengan komponen aktif terlebih dahulu.

Pengertian Komponen Aktif dan Fungsinya

Komponen aktif adalah komponen yang memerlukan sumber energi, biasanya dalam bentuk arus searah, untuk menjalankan fungsi spesifiknya. Mereka mampu memanipulasi aliran listrik dalam beberapa cara. Sebagian besar komponen aktif terdiri dari perangkat semikonduktor, seperti dioda, transistor, dan integrated circuit.

Contoh Komponen Aktif

  • Transistor: Sebagian besar digunakan untuk memperkuat sinyal listrik atau sebagai perangkat switching
  • Dioda: Mengizinkan listrik mengalir hanya dalam satu arah
  • Integrated Circuit (chip atau microchip): beberapa rangkaian kompleks pada board rangkaian; digunakan untuk melakukan semua jenis tugas; masih dianggap sebagai komponen meskipun terdiri dari banyak komponen lainnya
  • Perangkat display seperti layar LCD, LED dan CRT
  • Sumber daya seperti baterai dan sumber arus bolak-balik (AC) atau arus searah (DC) lainnya

Pengertian Komponen Pasif dan Fungsinya

Komponen pasif adalah komponen yang dapat mempengaruhi aliran listrik yang mengalir melaluinya. Misalnya, mereka dapat menahan alirannya, menyimpan energi untuk digunakan nanti, atau menghasilkan induktansi. Namun, mereka tidak dapat mengontrol atau memperkuat listrik sendiri.

Contoh Komponen Pasif

  • Resistor: Menghambat aliran arus listrik dalam suatu rangkaian; digunakan untuk menurunkan tegangan
  • Kapasitor: Menyimpan energi listrik secara elektrostatis dalam medan listrik (dikenal sebagai ‘charging’), dan dapat melepaskannya nanti saat dibutuhkan
  • Induktor: Menyimpan energi listrik dalam medan magnet; memungkinkan arus searah (DC) mengalir melaluinya, tetapi tidak arus bolak-balik (AC)
  • Transduser: Mengubah sinyal input dari satu jenis energi ke jenis energi lain; sensor adalah jenis transduser yang mengubah tindakan/input fisik menjadi sinyal listrik

Aplikasi Komponen Aktif dan Pasif

Kita dikelilingi oleh elemen elektronik kecil ini dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tersembunyi di dalam lampu, sistem suara, komputer, telepon, mobil, dan banyak lagi. Menurut definisi, komponen aktif ditemukan di setiap perangkat elektronik, sehingga mereka memiliki banyak kasus penggunaan. Contoh klasik mencakup perangkat apa pun dengan daya komputasi (integrated circuit), perangkat dengan baterai atau display, dan lampu LED (light-emitting diode).

Ketika kita membahas komponen pasif, bola lampu pijar adalah contoh yang bagus dari transduser dalam tindakan – mereka mengubah energi listrik menjadi energi cahaya dan panas. Loud-speaker menggunakan transduser untuk mengubah input listrik menjadi output mekanis, menyebabkan kerucut di dalam speaker bergetar, sehingga menghasilkan gelombang suara yang dapat kita dengar.

Sensor adalah jenis transduser lain yang telah lama digunakan dalam penelitian ilmiah, dan yang semakin banyak digunakan melalui ‘smartifikasi’ peralatan dan mesin yang tak terhitung jumlahnya.

Kasus penggunaan komponen pasif lainnya termasuk aplikasi gelombang mikro dan frekuensi radio seperti sistem entri tanpa kunci jarak jauh, yang mengandalkan induktor. Antena juga pasif dan ditemukan di radio, perangkat GPS, satelit, modem nirkabel dan router, transportasi umum dan banyak lagi.

Perbedaan Komponen Aktif Dan Pasif

Sekarang setelah kita memahami tentang perangkat Aktif dan Pasif, fungsi dan contohnya, mari kita lakukan perbandingan antara komponen aktif dan pasif berdasarkan parameter tertentu seperti yang didefinisikan di bawah ini.

  1. Sumber energi: Komponen aktif membutuhkan sumber energi tambahan. Dalam hal komponen pasif, tidak ada sumber energi tambahan yang diperlukan untuk pengoperasiannya. Sebuah resistor bekerja sendiri tanpa memerlukan tegangan tertentu.
  2. Energi: Komponen aktif menghasilkan energi dalam bentuk tegangan atau arus tetapi komponen pasif adalah perangkat yang menyimpan energi, seperti kapasitor, menyimpan energinya dalam bentuk medan listrik dan induktor menyimpan energinya dalam bentuk medan magnet.
  3. Linearitas: Komponen pasif linier dan komponen aktif non-linier. Artinya dalam komponen pasif seperti resistor, penurunan tegangan akan linier dengan nilai resistansi menurut Hukum Ohm. Sedangkan pada transistor atau komponen aktif lainnya keluarannya akan memiliki faktor penguatan yang tidak akan linier.
  4. Penguatan daya: Komponen aktif mampu memberikan penguatan daya sedangkan dalam kasus komponen pasif, kemampuan untuk memperkuat daya tidak ada.
  5. Mengontrol arus: Komponen aktif sesuai dengan namanya dapat dengan mudah mengontrol aliran arus. Tugas yang sama tidak dapat dilakukan oleh komponen pasif.
  6. Sumber eksternal: Komponen aktif seperti yang terlihat sebelumnya memerlukan sumber tambahan untuk mengontrol dan memelihara operasinya tetapi dalam kasus komponen pasif, tidak ada persyaratan sumber eksternal.

Pertanyaan Seputar Komponen Aktif dan Pasif

Sekian ulasan tentang perbedaan komponen aktif dan pasif. Semoga bermanfaat. Kelas Elektronika adalah tempat belajar elektronika terlengkap di Indonesia.

Leave a Comment