Apa Itu Potensiometer: Pengertian, Jenis, Simbol Hingga Cara Kerjanya

Dalam tutorial ini, kita akan belajar tentang Potensiometer. Kita akan melihat apa itu potensiometer, konstruksi dan simbolnya, cara kerjanya, berbagai jenis potensiometer, penerapan potensiometer sebagai Rheostat dan Pembagi Tegangan (Voltage Divider) dan juga Taper Potensiometer.

Apa Itu Potensiometer?

Potensiometer atau hanya dikenal sebagai POT, adalah perangkat tiga terminal dengan resistansi yang dapat disesuaikan secara manual menggunakan kontak yang dapat digerakkan. Kita semua akrab dengan Resistor. Mereka adalah perangkat listrik sederhana yang menahan aliran arus dalam suatu rangkaian.

Resistor normal biasanya memiliki resistansi tetap. Tetapi bagaimana jika Kamu ingin memvariasikan resistensi sesuai kebutuhan aplikasi? Di sinilah Potensiometer berperan.

Simbol Potensiometer

Karena mereka pada dasarnya resistor tetapi dengan resistansi variabel, simbol potensiometer juga dekat hampir mirip dengan simbol resistor. Gambar berikut menunjukkan simbol potensiometer.

simbol-potensiometer

Simbol ini berarti resistor dengan terminal 1 dan 3 dan terminal kontak geser 2. Kamu akan lebih memahami ini jika kita melihat konstruksi potensiometer yang khas.

Dalam potensiometer tipe kontak yang berputar, terdapat trek resistif yang dihubungkan antara terminal 1 dan 3. Kontak geser, juga dikenal sebagai Wiper, akan bergerak dari ujung ke ujung trek resistif untuk memvariasikan resistansi.

konstruksi-potensiometer

Kontak eksternal kadang-kadang dikenal sebagai lugs.

Cara Kerja Potensiometer

Sekarang mari kita lihat bagaimana cara kerja potensiometer. Jika Kamu mengukur resistansi antara terminal luar, maka Kamu akan selalu mengukur nilai maksimum (rated value) dari POT itu. Misalnya, dalam kasus POT 10 KΩ, Kamu akan membaca 10 KΩ penuh antara terminal luar.

Tapi, jika Kamu mengukur resistansi antara salah satu terminal luar dan terminal Wiper, maka Kamu akan mendapatkan nilai yang tergantung pada posisi Wiper. Jadi, dapat berkisar dari 0 KΩ hingga 10 KΩ untuk pot 10 KΩ.

Jadi, berdasarkan terminal yang digunakan, Kamu dapat menggunakan potensiometer sebagai Resistor Variabel sederhana, juga dikenal sebagai Rheostat atau Pembagi Tegangan.

Fungsi Potensiometer

Berdasarkan terminal yang digunakan, Potensiomter memiliki dua fungsi yaitu:

  1. Rheostat
  2. Pembagi tegangan

Potensiometer Sebagai Rheostat

Potensiometer dapat berfungsi sebagai Rheostat dengan menggunakan hanya dua terminalnya: Satu adalah Wiper dan yang lainnya adalah salah satu dari dua terminal luar. Dalam hal ini, Potensiometer bertindak sebagai resistor variabel dua terminal.

Nilai resistansi bertambah atau berkurang dengan memutar Wiper.

Fungsi-Potensiometer-sebagai-Rheostat

Potensiometer Sebagai Pembagi Tegangan

Aplikasi lain yang berguna dari Potensiometer adalah mereka dapat digunakan sebagai Pembagi Tegangan (Voltage Divider). Jika Kamu ingat, Rangkaian Pembagi Tegangan terdiri dari dua buah resistor yang dihubungkan secara seri. Sebuah tegangan diterapkan di ujung resistor dan tegangan output diambil di resistor.

Rangkaian sederhana ini digunakan untuk mengubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah. Dengan bantuan potensiometer, Kamu dapat membuat pembagi tegangan yang serupa dengan menggunakan ketiga terminal.

Potensiometer-sebagai-pembagi-tegangan

Tegangan input diterapkan antara dua terminal luar POT dan tegangan output diambil antara wiper dan terminal luar yang terhubung ke GND dari suplai input.

Karena POT memungkinkan Kamu untuk memvariasikan resistansi, pada dasarnya Kamu dapat memvariasikan tegangan output dari Pembagi Tegangan. Oleh karena itu, ini adalah Pembagi Tegangan dengan tegangan keluaran variabel.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pembagi tegangan, kunjungi rangkaian pembagian tegangan.

Jenis – Jenis Potensiometer

Komponen potensiometer sendiri memiliki beberapa jenis yang didasarkan pada dua golongan. Seperti pada golongan bentuk, potensiometer terdiri dari putar, slider, dan trimmer. Sedangkan jika dilihat dari golongan jalur resistifnya, potensiometer terdiri dari liner dan logartmik.

Untuk penjelasan lebih jelasnya, coba perhatikan jenis golongan dibawah ini:

Potensiometer Berdasarkan Golongan Bentuknya

jenis-potensiometer

1. Potensiometer Putar

Potensiometer putar adalah yang paling sering kita jumpai dan paling mudah untuk membelinya di toko elektronik. Pemakaian jenis potensiometer ini yang paling umum adalah untuk kontrol volume pada sebuah audio.

Jenis potensiometer ini memungkinkan untuk bisa merotasi atau memutar porosnya hingga 360 derajat dan karena itu bisa disebut sebagai potensiometer rotary. Potensiometer ini mempunyai tipe-tipe multi-putaran untuk bisa lebih stabil dan presisi yang tinggi jika dibandingkan potensiometer lainnya.

2. Potensiometer Slider

Jenis potensiometer slider atau sering disebut potensiometer geser memang dirancang untuk mengubah nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier. Oleh sebab itu, akan bisa menghubungkan linier diantara posisi kontak penggeser dengan resistansi keluaran.

Potensiometer slider ini biasa digunakan pada peralatan elektronik seperti fader, equalizer, mixer dan kontrol nada audio. Sedangkan cara untuk menggunakannya hanya dengan menggeser tuasnya dari kiri ke kanan atau atas ke bawah sesuai pemasangannya.

Akan tetapi potensiometer slider memiliki kelemahan, dimana jika kita menggeser tuasnya maka akan ada ruangan terbuka untuk masuknya debu atau kotoran. Debu-debu yang masuk jika sampai ke jalur resistif, maka akan menghambatnya untuk berjalan.

3. Potensiometer Preset dan Trimmer

Jenis potensiometer preset dan trimmer mempunyai bentuk yang lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Ketika ingin memutar tuasnya, maka kita harus menggunakan alat bantu seperti obeng.

Bisanya potensiometer ini akan digunakan pada PCB dan jarang mendapatkan konfigurasi. Untuk bentuknya sendiri mempunyai desain berupa kerangka terbuka atau bentuk persegi tertutup.

Kelemahan dari kerangkanya yang terbuka, maka akan rentan terhadap listrik yang mempengaruhi cara kerjanya. Oleh karena itu, jenis potensio ini tidak disarankan dipakai secara terus menerus.

Potensiometer Berdasarkan Golongan Jalur Resistifnya

jenis-jenis-potensiometer

1. Potensiometer Linier

Jenis potensio linier ini paling banyak digunakan pada sebuah rangkaian elektronika. Potensiometer ini akan bekerja berdasarkan dengan rasio 1:1 diantara pemutaran tuasnya dan nilai outputnya.

Di dalam rangkaian perangkat elektronika yang memakai jenis potensiometer ini, maka biasanya akan merasakan besaran volume yang cukup besar di akhir putarannya. Oleh karena itu, potensiometer ini sangat cocok untuk digunakan dalam rangkaian tone control sebagai pengatur nada bass, treble, dan middle.

2. Potensiometer Logaritmik

Jenis potensiometer ini memiliki cara kerja berdasarkan kurva logaritmik tertentu. Potensiometer logaritmik mempunyai alur penambahan volume yang terasa lebih smooth. Hal ini diakibatkan oleh adanya perubahan output pada posisi knob yang tidak datar pada kurvanya.

Sebab harga potensio ini cukup murah di pasaran, maka tidak murni memakai alur logaritmik dan hanya meniru hukumnya saja. Untuk potensiometer logaritmik sendiri pada umumnya akan digunakan untuk mengatur volume atau nada dari gitar.

Sekian artikel sederhana tentang potensiometer untuk pemula disajikan di sini. Kamu belajar tentang beberapa dasar-dasar Potensiometer, Apa itu potensiometer, cara kerjanya, simbol listrik dan konstruksi mekanik, dua aplikasi umum dan juga jenisnya.

Lihat juga:

Leave a Comment